Sinopsis puisi "berbagi untuk mengabdi - kamal ridho al khudri"

Sinopsis:
Puisi ini menceritakan seorang penyair bernama Aku (Ahmad Khamal Ridho Al-Khudry) yang mencoba mereinkarnasi jiwa yang sebelumnya mati untuk menjelaskan kekagumannya terhadap nusantara dan supaya tidak ada kesalahan dalam pengagungannya kepada sosok Indonesia. Akhirnya, karena lidah Aku yang begitu kaku untuk berkata-kata. Karena Indonesia memiliki banyak sekali kultur budaya, keagungan alam dan berbagai keanekaragaman nusantara, maka Aku hanya bisa menyimpulkan keanggunan Indonesia itu dengan empat makna saja: Indoneisme, Kolonialisme, Romantisme dan Harmonisme.
Indoneisme: bagaimana keadaan lingkungan Indonesia yang begitu serasi dengan adat dan budayanya. Diceritakan ada Sumatera yang memiliki banyak adat, kebudayaan beserta pernak-perniknya. Kita tahu bahwa di Sumatera ada Padang yang sejak dahulu menyebut tanah mereka sebagai tanah paling beradat di nusantara. Ada juga Aceh yang meneguhkan syariat Islam. Ada Jakarta yang melimpah ruahnya peradaban yang maju. Semua kemolekan alam yang berada di Indonesia seperti menyatu dengan budaya nusantara. Inilah yang dinamakan jiwa Indoneisme bagi Aku, yaitu meng-Indonesiakan budaya nusantara yang menyatu dengan kemegahan alam sesuai dengan kodrat dan ketetapan Sang Mahapencipta.
Kolonialisme: walaupun begitu melimpahnya perbedaan yang berada di Indonesia, tetapi semua perbedaan itu dapat diatur, dapat ditata, dapat dipelihara dengan satu ketetapan hukum, dapat dijalankan dengan satu pemerintahan yang adil dan tidak memihak satu golongan. Inilah yang dinamakan Kolonialisme menurut Aku. Yaitu bagaimana Indonesia mampu memerintah begitu banyaknya perbedaan adat nusantara dengan hanya mengandalkan satu sila saja: Ketuhanan Yang Mahaesa yang berarti adanya sebuah toleransi dalam menjalankan syariatnya masing-masing tanpa ada perepecahan. Di Indonesia, begitu banyaknya para Ulama, sampai Demak dijuluki sebagai kota Sembilan Wali, begitu masyhurnya Bali yang terkenal dengan negeri para Dewata, begitu teguhnya Baduy dengan kepercayaan leluhurnya sebagai Sunda Wiwitan. Tetapi semua itu hidup berdampingan dengan damai di Indonesia karena ada sistem Kolonialisme tadi.
Romantisme: berhubungan dengan sistem Kolonialisme tadi, maka jika sudah bersatu seperti itu, Indonesia akan menjadi suatu negara yang romantis. Negara dengan segala peradaban dan kemegahan alamnya. Semua jenis peradaban tinggal dengan damai dan berdampingan di negeri pulau kelapa ini. Itu terbukti, karena hanya di Indonesialah tidak pernah terdengar adanya pemberontakan umat beragama. Jika memang ada, itu hanya sebagian kecil dan hanya dianggap sebagai perselisihan biasa yang seiring bergulirnya waktu akan pudar. Hanya di Indonesialah umat yang berbeda-beda agama bisa hidup berdampingan dengan damai. Hanya di Indonesia pulalah orang asing bisa masuk dengan aman. Karena negeri ini dipenuhi suasana romantis akan perdamaian sejati.
Harmonisme: jika Indonesia sudah memenuhi kriteria Indoneisme sesuai dengan harapan Aku, sudah masuk ke dalam golongan Kolonialisme dan sudah meneguhkan rasa Romantisme, maka tak bisa dipungkiri akhirnya Indonesia mampu menembus nilai keharmonisan yang tiada banding.
Walau Indonesia masih dikatakan negara berkembang, tetapi Aku mencoba mengemas negara berkembang itu menjadi negara yang penuh kepermaian. Tak apalah negeri ini disebut negara berkembang atau negara tertinggal, asalkan hidup di negeri ini menjadikan masyarakat hidup tenteram dan harmonis. Aku mencoba mengungkapkan pendapatnya secara tidak langsung bahwa untuk apa menjadi negara maju jika negara itu belum bisa menembus angka keharmonisan seperti Indonesia. Nah, dengan pendapat inilah, Aku mencoba berbagi kepada seluruh masyarakat dunia akan kemewahan dan kemasyhuran nusantara. Berbagi inilah yang kemudian Aku sebut sebagai salah satu pengabdian kepada Indonesia. Mengabdi untuk mengenalkan Indonesia menuju harkat ketenaran dunia. Mengabdi dengan cara berbagi, Berbagi untuk Mengabdi.
Itulah sinopsis puisi berjudul Mengabdi untuk Berbagi karya Ahmad Khamal Ridho Al-Khudri yang hendak dikirim untuk salah satu perlombaan puisi. Mohon doanya kepada segenap sahabat dan rekan penulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Materi Ekonomi Koperasi BAB 1, 2, 4, 5, dan 6

Analisis tentang perkembangan kesusastraan di Indonesia

Sistem Informasi dan Riset Pemasaran Global